Powered By Blogger

Kamis, 11 Februari 2010

Cara Membuat Blog Terlihat Profesional

Blogging adalah salah satu kesempatan untuk berinteraksi dengan pengunjung blog. Membuat relasi yang hangat dengan pembaca adalah hal yang terpenting. Sehingga kita tidak seharusnya berbohong mengenai jumlah subscribers, Page Rank, pendapatan dari blogging, atau hal-hal lainnya. Pada saat memposting artikel, kita bisa bicara jujur dengan calon pembaca, misalnya sebagai blogger yang kurang pengalaman atau blog kita baru, maka kita belum mempunyai banyak pengunjung dan pengikut.

Jika merasa blog kita kurang pengunjung, teruslah memposting artikel yang bermutu, lakukan survey tentang artikel apa yang sedang diminati, memberikan komentar secara positif di blog lain, ini adalah cara menjual blog secara profesional. Ketika anda berkunjung ke blog yang sepi (seperti blog ini...), pelajari apa yang kurang, lalu perbaiki.

Berkunjunglah ke blog lain yang mempunyai tema sama. Lihat para master disana. Bandingkan blog mereka dengan blog kita, dari isi artikelnya, tata tulisnya, pemilihan template, pengaturan iklan, dll. Jika kita menemukan blog favorit, hendaknya tidak menirunya, tetapi belajarlah dari situ. Demikian juga ketika kita berkunjung ke blog yang tidak begitu kita suka, pelajarilah. Apakah blog tersebut terlalu banyak iklan, memasang gambar yang tidak pas yang pada akhirnya mengganggu kita saat membaca artikel, dll. Lalu bandingkan dengan blog kita, apakah blog kita terlihat seperti ini?

Jika kita menggunakan template gratisan, segeralah modifikasi. Karena banyak orang lain diluar sana yang akan mempunyai tampilan blog yang sama dengan blog punya kita. Ini menjadikan blog kita terlihat kurang profesional.

Jika PR kita masih nol (0), ya jangan memasang widget untuk menunjukan PR kita. Pilih-pilih lagi untuk memasang widget, karena jika salah memasang widget, maka pengunjungpun akan segera meninggalkan log kita.

Saya pernah menemukan sebuah blog dengan komentar cukup banyak, anehnya pada komentar-komentar tersebut tidak ada link yang mengarahkan saya kepada si pemberi komentar. Saya berpendapat ini pasti komentar palsu. Sebaiknya kita tidak memberikan komentar palsu kepada artikel kita sendiri. Biarkan pembaca dengan tulus memberikan komentar secara obyektif. Jika kita ingin mendapatkan komentar pada artikel kita, ya berkunjung ke blog lain dan tinggalkan komentar disana. Paling tidak pemilik blog tersebut membalas komentar kita dengan link yang kita tinggalkan karena penasaran siapa kita.

Memberikan komentar di blog lain juga ada peraturannya. Spam jelas tidak disuka oleh pemilik blog atau pembaca lain. Berkomentar dengan baik pasti akan mengarahkan pengunjung ke blog kita.

Hhh...kayaknya panjang banget saya nulisnya, gak kerasa. Tapi begini kesimpulan jika anda ingin blog anda terlihat profesional :

* Jangan memasang statistik palsu. Pengunjung pasti tahu kok.
* Bicaraah tentang pengalaman anda sendiri.
* Tanggapilah setiap komentar dengan baik.
* Berterima kasihlah kepada pembaca atas komentarnya.
* Jangan menyerah, butuh waktu lama untuk membuat blog bagus dengan banyak pengikut.
* Selalu memposting artikel baru walau tidak ada yang berkomentar. Paling tidak akan menambah jumlah artikel blog anda dan membantu google untuk mengindex blog anda.

Bagaimana menurut anda? Saya yakin artikel saya ini banyak yang kurang karena pengalaman blogging saya juga minim, jadi jika anda memberikan saran atau kritik, dengan senang hati saya menerimanya. Ya paling tidak kita bisa berbagi bersama.

Happy blogging.
Readmore »»

Defragmentasi Otak

neuronMas, saya mahasiswa jurusan teknik informatika semester 4, saya kok merasa otak saya bebal banget, nggak bisa nangkep mata kuliah dengan sempurna. Gimana caranya supaya saya bisa cerdas dan pinter? (Ahmad, Depok)

Hmm, supaya pinter ya belajar mas hehehe. Kalau dosen jawab seperti itu pasti disebut basbang alias basi banget :) Diskusi masalah kecerdasan manusia, tentu tidak bisa tanpa menyinggung masalah otak manusia, karena disini awal segala kisruhnya. Kapasitas otak manusia sangat besar, bahkan ada yang menyebut tidak terbatas. Hanya sayangnya orang biasanya hanya menggunakan 1% dari otaknya, sedangkan orang jenius berhasil menggunakan 4-5% otaknya. Lha kok bisa? Dan bagaimana supaya kita juga bisa jadi cerdas? Ikuti terus tulisan ini.

Otak manusia tersusun dari neuron-neuron yang jumlah totalnya mencapai 1 trilyun. Walaupun kecil, konon kabarnya satu neuron itu memiliki kecepatan pemrosesan yang setara dengan satu unit komputer. Adam Kho lewat bukunya “I am Gifted, So Are You” mengatakan bahwa otak itu apabila dituliskan dalam bentuk digital akan menjadi tulisan sepanjang 10.5 juta kilometer. Ketika jarak terjauh bumi dan bulan itu sekitar 406.720 km, maka kapasitas otak kita setara dengan 25 kali perjalanan dari bumi ke bulan. Tambahan informasi lagi, dari buku Super Great Memori dikatakan bahwa, jika setiap detik dimasukkan 10 informasi kedalam otak kita sampai 100 tahun, maka otak manusia masih belum terisi separuhnya. Ada beberapa peneliti yang mencoba mengkuantifikasi kapasitas otak, ada yang menyebut 3 terabyte, dan ada juga yang menyebut mencapai 1000 terabyte.

Sedemikian dahsyatnya kapasitas otak kita, tapi sayangnya kita hanya menggunakan kurang dari 1%nya. Dan orang jenius seperti Albert Einstein, konon kabarnya juga hanya menggunakan 5% dari seluruh kapasitas otaknya.

Artinya apa? Manusia memiliki kapasitas otak yang sama, yang implikasinya adalah sebenarnya kita semua memiliki daya tangkap terhadap suatu materi pembelajaran sama. Dan tidak ada manusia bodoh di muka bumi ini!

Lha kok, tapi di kelas ada yang cerdas dan ada yang tidak? Itu karena sistem retrieval (pencarian kembali) manusia berbeda-beda. Orang yang cerdas itu adalah orang yang memiliki sistem retrieval yang baik. Seperti sebelumnya saya sebutkan diatas, kapasitas otak manusia mungkin mencapai 1000 terabyte, bayangkan seandainya laptop kita berkapasitas 1000 terabyte, pasti lambat melakukan pencarian file, apalagi kalau letak fisik filenya tidak tertata dengan baik alias terpecah-pecah di berbagai tempat dalam harddisk kita.

Trus gimana caranya supaya sistem retrievalnya bagus? Ada banyak cara komputasi yang bisa dilakukan, paling tidak untuk mengatasi informasi yang tidak tertata dengan baik, kita menggunakan tool defragmenter. Defragmentasi? ya, lakukan defragmentasi pada otakmu!

Sebagai catatan, kata wikipedia, defragmentasi adalah sebuah proses untuk menangani berkas-berkas yang mengalami fragmentasi internal. Sebuah berkas dikatakan terfragmentasi mana kala berkas tersebut tidak menempati ruangan yang saling berdekatan dalam penyimpanan fisik. Fragmentasi dapat menyebabkan subsistem media penyimpanan melakukan operasi pencarian data yang lebih banyak, sehingga dengan kata lain berkas terfragmentasi dapat memperlambat kerja sistem, khususnya pada saat melakukan operasi yang berkaitan dengan media penyimpanan.

Jadi ketika kita menerima materi pelajaran, sebenarnya kita semua berhasil menangkap semua yang diajarkan oleh guru atau dosen kita. Namun ada yang kita simpan di bumi dan ada yang terlempar di bulan, inilah yang disebut dengan fragmentasi itu.

Trus gimana caranya supaya kita bisa mendefragmentasi otak kita? Caranya adalah dengan mengulang-ulangi pelajaran. Mengulang-ulang pelajaran, itu sama saja dengan menarik materi yang terlempar di bulan tadi supaya mendekat ke bumi, sehingga lebih cepat ketika kita mencari kembali. Dan ini sesuai dengan yang dikatakan Adam Kho, bahwa orang yang cerdas adalah orang yang neuron-neuronnya saling tersambung (neuron-connection). Semakin banyak hubungan antarneuron, maka semakin cerdas kita dalam suatu bidang. Kecerdasan itu bisa kita latih!

Sayapun tidak terlahir secara default sebagai orang cerdas, masa TK-SD saya pernah mengalami kendala sulit membedakan huruf b dan d. Sampai ada satu ungkapan guru saya yang masih saya ingat sampai sekarang, “Rom, b itu yang bokong(pantat)nya dibelakang, dan d itu yang bokongnya di depan“. Ada juga guru yang menyebut saya terkena disleksia kompleks, plus ditambahi dengan anak yang suram masa depannya hehehe sempurna deh :)

Jadi? Kalau saya yang disleksia kompleks saja bisa, kenapa anda tidak? :)

Wahai pedjoeangku, ulang-ulangi pelajaran, banyak mencoba, banyak membaca, banyak berlatih, telani satu persatu hal yang belum kamu pahami, hubungkan neuron-neuronmu, maka kecerdasan akan mengikutimu …
Readmore »»